Sabtu, 08 September 2012

Janji Baik Kehidupan

Saya tidak tahu bagaimana nasib anda kelak,tetapi ada satu hal yang saya ketahui: mereka yang benar-benar berbahagia hanyalah mereka yang mencari dan menemuksan cara membaktikan diri
Albert Schweitzer Malam yang begitu sunyi sepi menjadi malam yang begitu panjang untuk seorang wanita yang menginjakkan usia nya yang ke empat puluh dua tahun. Malam itu dia lewati..dari larut hingga terbitnya fajar. Semua yang ia lakukan semata-mata demi menghidupkan keluarganya. Ia memiiliki tiga anak perempuan. Saat itu..hanya harapanlah yang ia inginkan,walaupun ia tau bahwa harapan itu tak mungkin datang dengan sendirinya. Baginya, kebahagiaan anak-anaknya adalah yang utama. Tanpa hentinya ia berdoa dan bekerja. Hari demi hari ia jalani dengan tekun,tetapi keluhan itu tak kunjung tiba. Mencoba mencari arti dalam kehidupan ini..yaa,memang seperti ini lah arti sesungguhnya dalam kehidupan. Apa yang kita inginkan tak selalu datang dengan tiba-tiba meskipun harta berlimpah ruah. Aku mengerti apa yang di inginkan setiap orang. Andai saja diri ini dapat mengartikan setiap langkah dalam hidup,akan sangat mudah untuk menjalani semuanya. Entah bagaimana lagi,apa yang kita miliki dan kita dapatkan hanyalah rencana Tuhan. “Tuhan..apa rencanamu setelah ini” dengan wajah yang berderai air mata yang berjatuhan dan senyuman ke-ikhlasan yang ia tampakkan. “aku akan sangat ikhlas menerima apa yang Engkau berikan,aku tak tahu apa jadinya aku tanpaMu,tuntunlah aku sebagai pribadi yang dapat mensyukuri segala nikmat yang Engkau berikan” tuturnya dengan penuh kelembutan. Hidup ini begitu indah jika kita menikmatinya dengan penuh ke-ikhlasan. Hari-hariku menjadi saksi kehidupannya, takdirnya menjadi seorang ibu yang bertanggung jawab penuh untuk orang yang ia cinta ,membuatku tak dapat membendung deraian air mata. Aku menyadari dan mengerti setiap detik pengorbanannya. Aku sebut dia sebagai malaikat pendamping kehidupan nyataku,yang telah menghidupiku. Sebagai seorang pahlawan yang begitu tangguh, bahkan tak ada yang dapat menyamainya. Inilah ibuku..aku menyayanginya lebih dari hidupku, aku akan sangat rela kehilangan apapun dalam hidupku. Asalkan aku dapat bersamanya terus menerus, setiap detik bersamanya ini sangat berharga. Dalam suatu kesempatan ,ibu ku mendapatkan sebuah tawaran dan itu tak jauh dari profesi nya sebagai juru masak. Ia mendapatkan pesanan yang begitu banyak. Aku agak merasa heran dengannya, kenapa ia menerimanya begitu saja,padahal itu dapat menyita waktu luang istirahatnya yang jarang ia dapatkan. Tetapi ia hanya berkata “ibu tidak merasa lelah sedikitpun,apalagi semua ini untuk anak-anak ibu kelak. Ini adalah sebuah hobi,ibu akan menjalankannya terus..walaupun entah kapan ada keajaiban yang menhampiri kita untuk menjadi orang yang di pandang tinggi derajatnya” Aku tercengang mendengar semua pernyataannya,aku terharu bahagia karena orang tua yang ku miliki,mempunyai hati emas yang begitu mulia. Meski aku tau profesi yang ia jalani tak semudah seperti membalikkan telapak tangan. Beginilah seharus nya hidup,menghargai dan mensyukuri setiap detik nya yang terus berjalan. Terus mencari jati diri yang sesungguhnya. Teruslah bersabar..karena keajaiban itu akan datang tanpa disadari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar