Senin, 11 Februari 2013

Hitam Putih Hidup Jomblo - Part I

“lo jomblo ya?”
kata-kata itu jelas masih melekat di kepala gue, bahkan kalimat itu masih menggebu-gebu otak gue untuk menjawabnya. semua temen-temen gue bahkan orang yang baru gue kenal pun dalam hitungan jam saja sudah bertanya hal yang sama “lo jomblo yaaa?” pastinya dengan gaya gilleee-lo nya yang songong abissss, seakan-akan mengisyaratkan bahwa jomblo itu nasib yang super gak wajar.
Gue agak kesel, apa JOMBLO itu dosa? Atau mungkin jomblo itu sudah di predikatkan sebagai nasib seseorang yang gak laku-laku, karena jaman yang sudah semakin maju dan tuntutannya juga harus menghindari JOMBLO!! Sumpeee looo

***

Nama gue Gita, waktu itu sekitar empat tahun lalu, gue masih duduk di bangku SMP. Ya..tepatnya kelas delapan dan masih sangat labil-labilnya dalam bergaul, bahkan bersikap seolah seperti anak kecil yang lost control karena permen lolipopnya dirampas oleh seorang yang bertubuh besar dari dia *buset*...
Dan masih suka ber-hahahihi di mana-mana. Entah apa yang terfikir saat itu, terlalu sering emosi dan menyelesaikan masalahpun dengan cara pukul-pukulan kayak preman yang ditodong orang jahat *LOHH* .
wonderful time kata temen gue..dan pukul-pukulan pun menjadi populer di kalangan ABG labil, hanya untuk mendapatkan prioritas “keren lo bisa ngalahin dia” , siapa yang mengakhiri duel..itu yang menang. Resiko juga gak jauh beda, selalu masuk ruang introgasi yang betema menyeramkan bagi para anak sekolah kebanyakan, yap..itu ruang BK , mungkin ini kedengarannya sangat biasa bagi para ibu-ibu yang kerjanya cuma bergosip-gosip ria dan para bapak-bapak yang hobinya membaca kertas harian apalagi bencong yang mencari nafkah dengan cara ngondek ditengah malem,sama sekali gak ada hubungannya. karena setiap siswa yang keluar masuk ruangan itu mungkin sudah di cap sebagai troublemaker, kecuali murid yang masuk ruang BK yang niatnya cuman pengen panggil guru mata pelajarannya doang yang kebetulan lagi nongkrong diruangan itu,ya..itu gue pada umumnya -__-“
entah..tiba-tiba mereka mendadak jadi narasumber dari pihak-pihak yang sangat kepo (knowing every particular object) dan langsung menjadi trending topic. WOW!!!!!!

***

Karena masa-masa itu masih tidak memungkinkan untuk ber-frontal ria, jadi masih digunakan yang namanya makelar cinta alias mak comblang.
Siang itu panasnya sudah mulai kelewatan dan kurang ajar banget,rasanya gue pingin kasih pelajaran biar gak ngulangin hal yang sama lagi, tapi masalahnya ini bukan manusia yang bisa aja gue bogem, ini tata surya yang gak bisa dikecam sama sekali *sial*. kayaknya nih pintu neraka sedang dalam perbaikan, makanya panas sudah mulai membabi buta. Saat gue sibuk mencari-cari kertas tipis untuk ber-kipas-kipas , gue mendapati Ica sedang menebar senyumnya pada satu arah. Kenapa dia senyum-senyum sendiri, apa terik panas yang super panas ini membuat Ica jadi stress karena kipas angin yang ada di dalam kelas lagi sakit parah alias rusak berat yang di akibatkan oleh anak-anak kelas yang suka utak-atik sok tahu bagaikan tukang service abal-abal, makanya Ica jadi stress kepanasan. dan mungkin bisa lo bayangin kalo matahari sudah melambai menyapa pas di depan lo, apa yang akan terjadi?

“lo kenapa senyum-senyum sendiri?” tanya gue. Wajahnya langsung bingung dan pangling , menelaah apa gue bicara sama dia atau dengan orang yang duduk manis disampingnya yang lagi mengumbar senyum kecil sedang asik mengutak-atik ponsel mini warna pink menyala nyala seperti manisan kapas yang sering gue konsumsi setiap seminggu sekali karena terlalu bahaya buat kesehatan termasuk gigi gue,dan gue gak mau itu fatal sampe akhirnya gue ompong.*lanjuutt*
Ica sempat mengerjap-ngerjapkan matanya ke gue, tapi setelah itu sepasang matanya kembali terfokus pada seorang pria yang sedang menggiring bola ke arah ring basket.
Yogi,satu tahun lebih tua dari gue dan Ica. peran Yogi selain menjadi kakak kelas, dia juga menjadi incaran Ica yang gak nentu, Maksud gue..setiap Ica suka sama cowok, selalu aja ada lampu merah yang mencoba menghentikan Ica supaya gak bisa menyatu sama tu cowok. menyedihkan...
Tubuhnya tinggi , badannya agak berisi, alisnya tebal dan senyumannya bagaikan belati yang menghunjam jantung Ica. Dia enggak putih ataupun hitam, dia memiliki warna kulit yang biasanya orang bilang sawo matang, bisa jadi kematengan sampe-sampe ica betah mantengin tu cowok.
“gak kuat...gak kuat..uhh gak kuat nih!” Ica mengeluarkan nada aneh sambil mengibas-ngibaskan lima jarinya bersamaan.
“gak kuat gimana ca, lo mau pup apa gimana nih?” tanya gue sambil mengguncang bahunya. berusaha menyadarkan
“ihh..enggak! ituloh masa lo gak liat sih ta” sahutnya sambil menunjuk Yogi yang di maksudnya itu.
Gue heran, kenapa Ica gampang banget tertarik sama cowok-cowok dan gue juga bingung, apa gue yang udah gak normal sampe gue susah banget suka sama cowok atau Ica yang udah kelewat normal. Dia sama sekali gak bisa ngeliat cowok ganteng, padahal dia belum tau cowok itu sudah punya pacar atau belum. Dia sama sekali gak perduli. gilee benerrr
“ya ampun ca, yogi?” pekik gue heran.
“hmmm..iya Yogi, ganteng ya..” sahutnya yang diam-diam menyetujui ungkapannya sendiri.
Gue hanya menggeleng-gelengkan kepala aja melihat kelakuannya.
Tapi kadang gue juga masih sering bertanya-tanya, kenapa ica juga belum dapat pasangannya, apa dia cuma bisa kagum secara diam-diam, setiap gue tanya tentang itu, dia selalu bilang “iya juga ya...heran gue!” , dan dia kembali berfikir panjang, ica memang benar-benar aneh, pikirannya selalu lamban tapi juga sangat nyata bagi gue.

***

Saat itu , social media pertama yang kita kenal dan yang paling terkenal adalah friendster. sangat jadul sekali, bukan? tapi bagi kalangan kita-kita dulu, kalau enggak punya akun satu ini enggak akan di bilang GAUL gettooo. Bayangin aja, sampai-sampai friendster ini menjadi ajang pencarian jodoh untuk para JOMBLOERS sedunia, mungkin. Dari mulai kenalan, chatting, sampai jadi akrab karena keseringan, ketemu, jadian deh. W-O-W banget lah! demi mendapatkan seorang pacar, friendster pun menjadi mak comblang dan menjadi trend di kalangan anak remaja saat itu.

Karena gak mau kalah, gue mulai menggunakan akun famous ini. masih sangat cupu dan enggak tau apa-apa ketimbang dengan jaman sekarang yang udah enggak gaptek lagi alias gagap teknologi alias udik alias mengerikan, semacam kampungan kata temen gue. makhluk terkutuk apa kita ini..astagaa
Ica adalah satu-satunya temen gue yang enggak gaptek. meski agak lemot di saat-saat yang enggak terduga, tapi gue suka cara dia memberi penjelasan tentang gimana caranya kerja dunia internet. Perfect explanation .batin gue...
Sore itu gue mampir kerumah Ica, karena ke-kepo-an gue sama socmed satu ini bikin gue grigitan, gue jadiin ini sebagai rutinitas gue dalam artian belajar kelompok abal-abal.
Gue yang masih setengah penasaran, mulai fokus pada tangan Ica yang di condongkan di atas mouse sambil bergerak kesana kesini dan sesekali mengamati tanda panah yang dia sodorkan di layar laptop.
“ca! Bokap nyokap lo ngajar komputer?” tanya gue penasaran.
“enggak,bokap nyokap gue lagi keluar aja nih setau gue, kenapa lo nanya bokap nyokap gue? Mereka punya utang sama lo? Apa lo pernah di caci maki? Bilang ke gue ta!” mulai deh lemot dan kea-ALAYan nya Ica memburuk setelah gue tanya,seharusnya gue diem aja dan berusaha membungkam mulut gue kalau lagi di deket Ica. Gue bahkan heran banget kenapa Ica bisa selemot ini , padahal pertanyaan gue gak ada sangkut pautnya sama ke-kriminal-an. Emang tampang gue, tampang sangar super serius? Demi apa nih gak klop banget.
“ca..maksud gue Bokap sama Nyokap lo guru komputer? Kok lo gesit banget masalah beginian?” ujar gue menjelaskan sambil memijat-mijat pelipis gue.
Dan Ica hanya membalas dengan senyum lebar sambil menganga. Gue mulai agak ketakutan, mata gue menyipit dan melotot bergantian sambil menggigit-gigit bibir gue. Ica kembali melirik gue, dan gue cuma bisa menyunggingkan senyum heran. Gila..temen gue sudah mulai gila, batin gue.
Tiba-tiba ica menyumbangkan suaranya kembali berbicara “noh..tetangga gue buka warnet, jadi gue sering kesana. Duluuu...”
Dan bayang-bayang buruk gue tentang “Ica gila” seketika pudar karena penjelasannya yang terlalu lama baru terlontar, kenapa gak langsung jawab aja, memangnya jawab pertanyaan gue yang begituan memakan waktu untuk berfikir keras? Sumpeeee-looo

***

Akhirnya setelah berlama-lama di diepan layar komputer, sesuatu yang menggemparkan terjadi juga sama Ica. Gue ikut panik dan kaget setelah mendapati Ica sedang teriak-teriak kesenangan dan kembali seperti orang kesurupan sambil bermain laptop nya. Emangnya ada orang kesurupan main laptop? Selama gue hidup dan selama gue nonton kuda lumping secara langsung juga pawangnya gak pernah bawa yang namanya komputer atau laptop untuk panggil roh dengan bermodalkan modem yang dicolokan disamping dekat CD-ROM atau wi-fi gratis yang masih berstatus Locked. bayangin aja gimana cara mereka pakai laptop untuk panggil roh, emangnya setan punya social media rahasia? Emangnya setan itu sering update status? “CHAT GUE KALO LO BUTUH GUE!”, sumpeh lo? tu setan apa mbak-mbak yang kesepian! Gak lucu banget kalo mereka di undang lewat social media. yang ada juga pawangnya bawa kemenyan terus makananya juga beling. Huweeekkk...menyeramkan HUKA-HUKAAA!!!!!!!

Karena gue panik dan reflek seketika, gue jadi kepo!!!
“caa..caa lo kenapa!” tanya gue panik, Ica yang langsung denger suara gue lalu berbalik ke arah gue dan kembali teriak girang

*to be continued*

Minggu, 03 Februari 2013

tak semestinya

aku melihat apa yang seharusnya tidak aku lihat, aku merasa apa yang seharusnya tidak aku rasa dan aku mengerti apa yang seharusnya tidak aku mengerti.
mungkin kamu mengetahui apa yang saat ini aku rasakan, tapi kamu berpura-pura menyembunyikan seolah tak ingin terlihat perduli kepadaku.
apa bisa kamu memandangku sekali lagi? mengingat semua yang pernah kamu lakukan padaku, tidakkah kamu mengingatnya?
dan bagaimana seharusnya kamu ada disini bersamaku. ini cukup tidak adil untuk aku.
berlari mengejar bayanganmu? tidak!! ini bukanlah yang kumau dan bukanlah yang seharusnya terjadi, hanya satu. akankah kamu berbalik jika aku terus mengejar?
bodoh! aku seperti orang yang bodoh tak henti-hentinya mengingat yang seharusnya tidak aku ingat. tanpa sengaja menghunjam batin ini, sungguh sangat bodoh!!
permainan ini tak cukup lama sampai akhirnya dia bisa menemukan yang lain dihatinya.
aku masih terus memandangnya di atas awan, dia masih mengepakan sayapnya. mencari perlabuhan yang tepat untuknya, aku berharap..akulah perlabuhan terakhirnya, berlabuh dalam hatinya ,tepat dalam hati yang paling dalam sampai dia bisa merasakan bagaimana aku sangat menyayanginya.
tapi harapan itu lenyap begitu saja, dia sudah berlabuh tepat dimana pilihannya.
ratusan merpati yang terbang diatas sana, tapi dia hanya terpaku pada satu. entah apa yang iya fikirkan saat itu.
merpati putih itu tersenyum dan pergi bersamanya. aku!! hanya mampu melihatnya dari kejauhan.
mungkin inilah cinta tak sampai, mengubur harapan dan kenangan yang tak seharusnya aku miliki.

Sabtu, 02 Februari 2013

who do u think you are !

dia datang lagi!! untuk kesekian lamanya dia udah gak ada,dia datang lagi dengan bacotnya yang gak pernah pulih. aku heran,kenapa ada cowok kayak gitu, kalo waktu bisa di ulang, aku gak akan mau deh kenalan sama dia walaupun lumayan tampan. gak gak gak banget, ogah seribu ogah !! dan parahnya dia dateng pas butuh doang, dan butuh curhatan yang gak penting. fuckin' crazy!!!!!!!
I REALLY HATE HIM, HIS STYLE AND HIS LAUGH. and he does wanna be a policeman,oh come on..you're so weak you know!!
you ain't man enough